Thursday, December 9, 2010

DIBADAI KENANGAN BERTALU

menyendiri membiarkan angin laju menderu,
sepi tanpa reaksi,
meniup-niup kenangan menyejukkan aku,
menggetarkan hati dengan gigi-gigil kerinduan,
yang sebentar tadi menyala panasnya amarah,
merah warna benci tergambar,
pada jegil iris mata yang melankoli.

nyatalah, keras mana kerikil jembalamu,
tetap akan dibadai,
pada pawana yang meresahkan rasa hati,
melorek satu garisan kenangan,
bisa yang terbit pada titis-titis kepedihan,
bila layar ingatan tertayang,
ada jahit-jahit hati kan terurai,
pedih cerita luka tertumpah cuka dusta diatasnya.

No comments: